Apapun pandangan Anda berkenaan TikTok, nyatanya sementara ini TikTok udah menjadi keliru satu aplikasi paling kondang di dunia.Percaya atau tidak, aplikasi asal China ini udah mengalahkan YouTube dari sisi pendapatan. Sekarang ini bukan hanya orang biasa yang mengisi kontennya, kalangan artis pun udah banyak yang memicu konten di jasa konten tiktok.

TikTok adalah panggung pilihan bagi generasi Z dan merupakan fasilitas sosial dengan pertumbuhan paling cepat di dalam sejarah. Pertumbuhannya yang pesat pasti menjadi berkah bagi pemasar atau pengiklan yang mengejar trafik secara organik.

Sayangnya, tak seluruh bisnis bisa menemukan langkah terbaik di dalam menyusun trik fasilitas sosial dan menjalankannya di TikTok. Melalui artikel ini kita akan memberitahu Anda 3 hal yang tidak boleh brand Anda jalankan  di TikTok:

Menggunakan konten dari platform lain

Pengguna TikTok  yang didominasi oleh Gen Z dan milenial kebanyakan tahu digital dan mereka akan dengan cepat tahu sebuah postingan yang disalin oleh orang atau bisnis dari platform lain ke di dalam TikTok. Oleh karenanya, disaat brand Anda menentukan masuk  ke TikTok, buatlah konten asli Anda sendiri yang unik dengan menggunakan musik dan filter yang udah ada di di dalam aplikasi.

Bersikap sangat formal dan serius

TikTok adalah platform yang beri tambahan penggunanya kebebasan yang mendorong kreatifitas. Konten apa-pun yang nampak formal atau nyata-nyata tak akan dilirik oleh pengguna aktifnya yang didominasi oleh Gen Z dan milenial. TikTok adalah jalan untuk menyatakan sisi menyenangkan dari brand Anda.

Jangan libatkan influencer di dalam pembuatan konten

Mayoritas pengguna TikTok adalaj Gen Z. Oleh sebab itu, Anda wajib nampak dari metode periklanan lama dan jadi beradaptasi dengan normalitas mereka, yakni dengan memicu konten sendiri. Ini adalah peluang besar bagi brand untuk jalankan outcourching rencana kreatif untuk mengolah konten, sambil menggunakan pengguna lain untuk memperkuat pesan pemasaran.

Feed TikTok yang viral kebanyakan didominasi oleh konten tantangan yang unik. Jadi, coba brand Anda memicu sebuah konten tantangan untuk melibatkan pengguna di di dalam dan di luar audience Anda.

By bilal